Bagi blogger new comer yang baru belajar menulis (karangan) hal ini bisa jadi sama beratnya dengan mengendarai mobil di daerah berkabut dengan kecepatan 80 - 100 km/jam. Namun, baik blogger pro maupun amatir pasti ada saatnya mengalami paceklik ide, tidak tahu apa yang mesti ditulisnya. Dalam situasi seperti inilah plagiarism kerap mewabah.
Ketiadaan ide memang sering menjadi biang kerok dari plagiarism. Tapi bukan itu satu-satunya. Dalam tulisan ini, dengan penuh apriori saya sebutkan 4 faktor lain penyebab seorang blogger dengan atau tanpa malu-malu mengklaim karya orang lain sebagai miliknya, disamping faktor ketiadaan ide di atas.
Tidak kreatif. Mungkinkah seseorang bisa benar-benar kehabisan ide sehingga membuatnya tidak kreatif? Rasanya sih tidak mungkin, karena akal, rasa, dan alam sekitar akan selalu menjadi sumber inspirasi yang takkan habis digali. Sungguh anugrah Tuhan yang patut selalu kita syukuri. Jangan-jangan bukan tidak kreatif, tetapi malas untuk kreatif!
Beranggapan bahwa semua yang ada di internet bisa dengan bebas direproduksi tanpa perlu mendapatkan izin dari si pengarang selama tidak ada pernyataan tertulis (Copyright Announcement) yang dengan tegas melarang siapapun untuk mereproduksinya. Anggapan ini tentu saja keliru, karena segala sesuatu dengan sendirinya berhak cipta meskipun tanpa disertai Copyright Announcement.
Tergiur akan kemolekan tubuh seksi Alexa sehingga jiwanya merasa terpanggil untuk menulis posting setiap hari, meskipun hasil "nyontek".
- Beranggapan bahwa para pembaca tidak akan mungkin mengetahui bahwa postingannya adalah plagiat.
Kurang paham akan sopan santun. bagian ini kayaknya tidak memerlukan uraian lebih jauh.
Sekian! Semoga berkenan.