Interaksi manusia tidak bisa lepas dari proses imitasi. Tanpa harus membuka buku-buku sosiologi, kita mafhum bahwa seorang anak belajar cara berpakaian dengan mengimitasi perilaku orang tuanya. Kita pun tahu bahwa seniman-seniman pemula (amatir) sering meniru para maestro dalam proses belajar menghasilkan karya seni. Hal yang sama kita temukan pula dalam blogosphere.
Dalam satu atau banyak hal seorang blogger tidak bisa mengabaikan apa yang dilakukan blogger-blogger senior. Proses imitasi ini lumrah terutama bagi pemula, dan dengan cara itulah proses belajar jadi lebih efektif. Inilah yang saya maksud dengan ATM, "AMATI, TIRU, MODIFIKASI".
Istilah ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) ini saya dapatkan dari buku Good Leadership vs Bad Leadership karya Gunadi Getol (2010) ketika dia menguraikan kisah seorang businessman dari Bandung, Marting Japar, yang menerapkan prinsip ATM sebagai salah satu kunci sukses usahanya. Membaca uraian Getol tersebut, saya kemudian berpikir bahwa prinsip ini dapat pula diterapkan pada waktu kita hendak belajar mendesain template blog.
Desain memang bukan segala-galanya dalam dunia ngeblog. Ada faktor lain yang juga penting, yaitu konten!
Tanpa bermaksud terlibat dalam perdebatan semantik tentang mana yang lebih penting antara konten dan tampilan, yang jelas memiliki kemampuan mendesain template akan memberikan manfaat penting dalam perjalanan karir ngeblog Anda. Bukankah tanpa harus menjadi fashion designer seperti Giorgio Armani atau Biyan Wanaatmadja, memiliki keterampilan menjahit baju memungkinkan Anda tampil dengan model pakaian seperti yang Anda inginkan? Pun Anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk sekadar memasang kancing?
Dalam konteks desain, paling tidak ada tiga segi yang bisa kita amati, tiru, dan modifikasi dari blogger lain: tipografi; skema warna (color scheme); layout. Dalam proses pengamatan, kita bisa mulai dengan cara themewalking, sejenis blogwalking tapi dengan tujuan mencari inpirasi desain, bukan ninggalin komentar yang bikin "geram" si pemilik blog.
Amatilah baik-baik template tersebut dengan memperhatikan ketiga segi yang saya sebutkan di atas. Jika kebetulan template yang Anda kagumi tersebut bisa didapatkan secara gratis, Anda dapat langsung mengunduhnya ke komputer untuk selanjutnya Anda vermak habis-habisan (modifikasi)!
Jika template tersebut merupakan template premium yang lisensi penggunaanya sudah dikantongi si pemilik blog, Anda cukup melihat page source template tersebut, termasuk file CSS-nya, dan mulailah membuat rancangan desain dengan mangacu pada apa yang Anda dapatkan dari source file template tersebut. Dalam proses ini Anda bisa menggunakan Notepad++ atau text-text editor kesukaan Anda.
Setelah rancangan dibuat dengan tampilan (yang paling tidak mendekati) seperti aslinya, mulailah menggasak rancangan tersebut dengan segala kemampuan Anda! Kerahkan semua jurus-jurus artistik yang Anda ketahui! Keluarkan segenap tenaga kesenimanan yang Anda miliki!
Bim salabim abra kadabra! Wajah si template berubah jadi lebih menyeramkan! hahaha... Itu sih skenario terburuk yang akan Anda alami jika level kesenimanan Anda masih bersabuk putih atau kuning. Tapi gak usah nyerah dulu! Namanya juga belajar, kan? Siapa tahu besok atau lusa Sabuk Hitam Dan 5 tampak melilit di pinggang Anda, meskipun terkadang muka Anda harus babak belur kena terjang dan pukulan Sensei.
Dalam satu atau banyak hal seorang blogger tidak bisa mengabaikan apa yang dilakukan blogger-blogger senior. Proses imitasi ini lumrah terutama bagi pemula, dan dengan cara itulah proses belajar jadi lebih efektif. Inilah yang saya maksud dengan ATM, "AMATI, TIRU, MODIFIKASI".
Istilah ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) ini saya dapatkan dari buku Good Leadership vs Bad Leadership karya Gunadi Getol (2010) ketika dia menguraikan kisah seorang businessman dari Bandung, Marting Japar, yang menerapkan prinsip ATM sebagai salah satu kunci sukses usahanya. Membaca uraian Getol tersebut, saya kemudian berpikir bahwa prinsip ini dapat pula diterapkan pada waktu kita hendak belajar mendesain template blog.
Desain memang bukan segala-galanya dalam dunia ngeblog. Ada faktor lain yang juga penting, yaitu konten!
Tanpa bermaksud terlibat dalam perdebatan semantik tentang mana yang lebih penting antara konten dan tampilan, yang jelas memiliki kemampuan mendesain template akan memberikan manfaat penting dalam perjalanan karir ngeblog Anda. Bukankah tanpa harus menjadi fashion designer seperti Giorgio Armani atau Biyan Wanaatmadja, memiliki keterampilan menjahit baju memungkinkan Anda tampil dengan model pakaian seperti yang Anda inginkan? Pun Anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk sekadar memasang kancing?
Dalam konteks desain, paling tidak ada tiga segi yang bisa kita amati, tiru, dan modifikasi dari blogger lain: tipografi; skema warna (color scheme); layout. Dalam proses pengamatan, kita bisa mulai dengan cara themewalking, sejenis blogwalking tapi dengan tujuan mencari inpirasi desain, bukan ninggalin komentar yang bikin "geram" si pemilik blog.
Amatilah baik-baik template tersebut dengan memperhatikan ketiga segi yang saya sebutkan di atas. Jika kebetulan template yang Anda kagumi tersebut bisa didapatkan secara gratis, Anda dapat langsung mengunduhnya ke komputer untuk selanjutnya Anda vermak habis-habisan (modifikasi)!
Jika template tersebut merupakan template premium yang lisensi penggunaanya sudah dikantongi si pemilik blog, Anda cukup melihat page source template tersebut, termasuk file CSS-nya, dan mulailah membuat rancangan desain dengan mangacu pada apa yang Anda dapatkan dari source file template tersebut. Dalam proses ini Anda bisa menggunakan Notepad++ atau text-text editor kesukaan Anda.
Setelah rancangan dibuat dengan tampilan (yang paling tidak mendekati) seperti aslinya, mulailah menggasak rancangan tersebut dengan segala kemampuan Anda! Kerahkan semua jurus-jurus artistik yang Anda ketahui! Keluarkan segenap tenaga kesenimanan yang Anda miliki!
Bim salabim abra kadabra! Wajah si template berubah jadi lebih menyeramkan! hahaha... Itu sih skenario terburuk yang akan Anda alami jika level kesenimanan Anda masih bersabuk putih atau kuning. Tapi gak usah nyerah dulu! Namanya juga belajar, kan? Siapa tahu besok atau lusa Sabuk Hitam Dan 5 tampak melilit di pinggang Anda, meskipun terkadang muka Anda harus babak belur kena terjang dan pukulan Sensei.