Langsung ke konten utama

5 Alasan Kenapa Seorang Blogger Melakukan Plagiat

Kata orang, menjadi blogger berarti harus siap menulis. Kegiatan tulis-menulis bagi sebagian blogger mungkin sama mudahnya dengan melipat selimut. Ini berlaku bagi blogger-blogger pro.

Bagi blogger new comer yang baru belajar menulis (karangan) hal ini bisa jadi sama beratnya dengan mengendarai mobil di daerah berkabut dengan kecepatan 80 - 100 km/jam. Namun, baik blogger pro maupun amatir pasti ada saatnya mengalami paceklik ide, tidak tahu apa yang mesti ditulisnya. Dalam situasi seperti inilah plagiarism kerap mewabah.

Ketiadaan ide memang sering menjadi biang kerok dari plagiarism. Tapi bukan itu satu-satunya. Dalam tulisan ini, dengan penuh apriori saya sebutkan 4 faktor lain penyebab seorang blogger dengan atau tanpa malu-malu mengklaim karya orang lain sebagai miliknya, disamping faktor ketiadaan ide di atas.

  1. Tidak kreatif. Mungkinkah seseorang bisa benar-benar kehabisan ide sehingga membuatnya tidak kreatif? Rasanya sih tidak mungkin, karena akal, rasa, dan alam sekitar akan selalu menjadi sumber inspirasi yang takkan habis digali. Sungguh anugrah Tuhan yang patut selalu kita syukuri. Jangan-jangan bukan tidak kreatif, tetapi malas untuk kreatif!

  2. Beranggapan bahwa semua yang ada di internet bisa dengan bebas direproduksi tanpa perlu mendapatkan izin dari si pengarang selama tidak ada pernyataan tertulis (Copyright Announcement) yang dengan tegas melarang siapapun untuk mereproduksinya. Anggapan ini tentu saja keliru, karena segala sesuatu dengan sendirinya berhak cipta meskipun tanpa disertai Copyright Announcement.

  3. Tergiur akan kemolekan tubuh seksi Alexa sehingga jiwanya merasa terpanggil untuk menulis posting setiap hari, meskipun hasil "nyontek".

  4. Beranggapan bahwa para pembaca tidak akan mungkin mengetahui bahwa postingannya adalah plagiat.

  5. Kurang paham akan sopan santun. bagian ini kayaknya tidak memerlukan uraian lebih jauh.


Sekian! Semoga berkenan.

Postingan populer dari blog ini

Tutorial Adobe Illustrator: Menambahkan Elemen Teks

Selain gambar dengan bentuk-bentuk dasar seperti persegi, garis, dan elips, kita juga dapat menambahkan elemen teks pada kreasi desain yang dibuat dengan Adobe Illustrator. Salah satu tool yang tersedia untuk membuat elemen teks ini adalah Type Tool . Teks-teks yang telah dibuat selanjutnya dapat kita atur jenis, ukuran, atau warna hurufnya sesuai dengan kebutuhan. Tidak sedikit desainer yang telah membuat kreasi-kreasi logo menakjubkan dengan semata-mata mengandalkan elemen teks ini. Beberapa dari karya-karya text-based design ini dapat kita lihat di www.1stwebdesigner.com ( 50 Creative Type-Based Logo Designs For Inspiration ) dan smashinghub.com ( 50 Cool Text Logo Designs ). Tutorial Adobe Illustrator kali ini akan menjelaskan cara menambahkan elemen teks beserta pengaturan-pengaturannya pada sebuah desain vektor.

Angkot: Free Vector Graphic

Terinspirasi oleh beberapa teman saya yang berprofesi sebagai sopir angkot (Angkutan Kota), saya membuat sebuah vector graphic berbentuk kendaraan yang menjadi sumber utama penghasilan teman-teman saya tersebut. Vector graphics berbentuk angkot ini saya buat dalam empat pilihan warna yaitu merah , hijau, kuning, dan biru. Keterangan Format file yang digunakan: PNG ( Portable Network Graphic ). Lebar dan tinggi vektor: 1024 pixels x 775 pixels. Ukuran file per satu vektor (berdasarkan warna): 228 -237 KB. Lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 .

Membuat Gambar Vektor Tali Tambang

Tutorial Adobe Illustrator kali ini akan menjelaskan cara membuat gambar vektor tambang, sejenis tali yang biasa kita gunakan untuk mengikat atau melilit sesuatu. Saya menggunakan Rectangle Tool dan Pen Tool untuk membuat gambar vektor tersebut dalam tutorial ini. Lilitan pada tambang menggunakan pattern brush yang akan kita buat sendiri, dengan panduan warna coklat terang dan gelap.